Ajang bulutangkis BNI Sirkuit Nasional (Sirnas) B Sulawesi Selatan 2023 tak cuma menjadi momennya pebulutangkis muda bersinar. Di sini wasit provinsi juga menjalani ujian praktik untuk naik level.

PP PBSI terus berupaya melahirkan wasit-wasit andal bersertifikat internasional. Namun, jalan mendapatkan status itu dipastikan tak akan mudah karena ada jenjang dan ujian praktik dan teori.

Ketua bidang Turnamen Nasional dan Perwasitan PBSI Mimi Irawan menyebut, PP PBSI selalu mengadakan program ujian wasit, baik di tingkat nasional B, tingkat nasional A, yang akan menjadi cikal bakal menuju Asia, dan dunia.

Nah, khusus wasit yang ingin meningkatkan levelnya ke tingkatan lebih tinggi dari wasit provinsi, PBSI melakukan ujian praktik kepada wasit-wasit tersebut di Sirkuit Nasional.

Kebetulan, PBSI tengah melangsungkan event Sirnas yang bekerja sama dengan BNI sebagai sponsor. Termasuk di BNI Sirnas B 2023 di Sulawesi Selatan, yang bergulir di GOR Sungguminasa Gowa sejak 24 Juli hingga 29 Juli mendatang.

Tercatat ada 14 wasit yang secara bergantian melakukan ujian praktiknya dalam memimpin laga BNI Sirnas B 2023 Sulawesi Selatan ini selama satu pekan.

“Sebelumnya, kami sudah lakukan ujian teori mulai jumat kemarin, ada penataran dulu, lalu ujian teori pada Sabtu-Minggu, lalu senin sampai seminggu ini ujian praktiknya,” kata Mimi kepada detikSport.

“Jadi selama satu pekan ini mereka digodok untuk ujian praktik, mudah-mudahan dari ujian ini bisa membawa kelulusan bagi mereka. Tapi bukan berarti lulus 100 persen ya, makanya penilaian untuk ujian praktik ini tidak bisa main-main,” ujarnya.

Menurut Mimi, PBSI biasanya memberikan jatah bagi setiap wasit provinsi yang ingin meningkatkan levelnya ke tingkat nasional B tergantung pada kondisi lokasi penyelenggaraan Sirnas.

“Kebetulan di Sirnas ini GOR-nya cuma satu dan lapangan cuma empat, jadi kami tidak bisa membuat banyak peserta karena di mana dia berkesempatan praktik. Sedangkan, Sirnas ini saja mulai jam 9 pagi sampai 9 malam, secara stimultan, terus bergantian praktiknya. Jadi harus menyesuaikan tempat juga,” Mimi menjelaskan.

“Jika GOR-nya ada 10, lapangan 10, saya bisa uji 30 orang. Nah, kalau lapangannya empat, ya saya harus menyesuaikan dengan kondisi di daerah juga. Daerah itu biasanya mengirimkan perwakilannya masing-masing dua, tapi bisa juga ada daerah yang tak punya materi kirim wasitnya cuma satu. Kalau tidak ada, saya beri kesempatan daerah lain.”

“Tapi untuk Sirnas Sulsel ini, tuan rumah paling banyak ada empat orang karena Papua tak kirim, Papua Barat dan Ambon juga tidak ada. Jadi yang ada Sulawesi Utara, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” Mimi menyebutkan.

Dalam pantauan detikSport, Mimi yang menilai secara langsung bersama dua tutor memang kerap menegur jika ada wasit yang tak sesuai dengan aturan. Semisal, saat shuttlecock yang dibiarkan di lapangan padahal laga sudah selesai. Kemudian saat menaiki anak tangga menuju kursi wasit juga tak luput dari perhatiannya.

Mimi lantas berharap wasit-wasit yang tengah ujian praktik tersebut dapat memaksimalkan diri dengan baik. Dengan tujuan, wasit di Indonesia bisa terus berkembang sehingga dapat bertugas di level yang lebih tinggi, tak hanya tingkat provinsi dan nasional tapi juga dunia.

“Karena secara total, saat ini kita punya 72 orang yang bersetifikat nasional B. Nah, sedangkan kita di Indonesia ada 34 provinsi, tapi misalnya hanya 20 provinsi yang aktif, jika kita tidak ada yang berstandar nasional B atau A, susah juga,” katanya.

“Bagaimana pun, sama lah kalau punya murid SD semua kan susah, harus ada level SMP, SMA, dan universitas. Universitas kami anggap sudah level internasional, tentu mereka sudah matang praktek, terutama bahasa Inggris. Jadi saya harap dari 14 wasit ini dapat lulus dengan baik,” ujar Mimi mengharapkan.

Simak rangkuman informasi BNI Sirkuit Nasional 2023 selengkapnya di halaman khusus berikut ini!