Sesuai namanya video game bertemakan RPG atau Role-Playing Games adalah salah satu pilar yang menjadikan industri ini bisa sebesar sekarang. Gamer memang menyukai tipikal game yang memberikan kebebasan untuk menentukan arah perkembangan karakter yang kita inginkan.
Tidak hanya soal bermain peran sebagai karakter yang jauh dari kehidupan asli kita, ada beberapa aspek di dunia game RPG yang menjadi staple atau wajib ada seiring berkembangnya genre ini di era modern saat ini.
Beberapa aspek ini terlalu sering muncul hingga rasanya agak janggal bila sebuah game yang mengaku sebagai game RPG tidak lengkap tanpa beberapa aspek yang dimaksud. Lalu apa saja sebenarnya ciri khas yang sudah dibahas sejak awal artikel ini?
Daftar isi
Ciri Khas Game RPG yang Terlalu Sering Muncul dan Ada di Hampir Tiap Game
Berikut adalah beberapa aspek yang menjadikan game RPG cukup berbeda dari game lain. Apalagi kalau bukan ciri khas yang akan kita bahas kali ini. Simak lebih lanjut di artikel kali ini ya, brott.
1. Setting
Salah satu yang unik dari video game dengan genre RPG adalah: kemungkinan yang tanpa batas. Game RPG tidak melulu harus berlatarkan fantasi atau Sci-fi masa depan misalnya. Developer bebas mengangkat tema apa saja untuk dijadikan sebuah game bermain peran.
Hanya saja biasanya game RPG itu menampilkan latar dan dunia yang memang dibuat sedetail mungkin. Lengkap dengan konflik wilayah, politik, agama, bahkan moral yang membuat dunia tersebut terlihat mirip dengan dunia yang biasa kita jalani. Poin-poin inilah yang akan digeluti oleh karakter kita nantinya dalam game dan membuat game tersebut menarik untuk dimainkan.
2. Kustomisasi Karakter
Biasanya kalau gamer akan mencoba sebuah game RPG, mereka sudah mempersiapkan diri dan waktu untuk mengkustomisasi karakter yang akan mereka perankan. Hal ini memang berakar dari game RPG lawas yang dimainkan diatas meja (Table Top Role-Playing Games) serta LARP (Live Action Role-Playing) dan berkembang hingga masuk ke ranah video game juga.
Pemain bertugas untuk menciptakan karakter mereka sendiri dari sejumlah preset dan rule yang sudah ditentukan. Biasanya kita bebas memilih kustomisasi karakter kita mulai dari ras, warna kulit, warna rambut, tinggi badan, warna pupil, atau mau karakter kita brewokan dan botak sekalipun.
Sejatinya kreatifitas kita hanya dihambat oleh sedikit atau banyaknya pilihan kustomisasi yang diberikan oleh developer. Ada yang memang menjadikan puluhan bahkan ratusan kustomisasi dan ada pula yang memang beri beberapa kustomisasi dasar saja.
3. Party
Elemen Role-Play yang lainnya adalah hadirnya party. Biasanya elemen ini memang ada pada game yang mengambil tema fantasi klasik. Namun tidak menutup kemungkinan kalau developer bisa saja menemukan cara unik untuk mengimplementasikan ide ini dalam game RPG mereka.
Hal lumrahnya adalah player akan bergabung atau menciptakan sebuah kelompok yang disebut dengan party. Biasanya ini karena tiap karakter itu punya role yang berbeda dan saling melengkapi satu sama lain. Dengan cara ini para karakter bisa mengarungi rintangan dengan lebih lancar.
4. Eksplorasi
Tidak jarang kita melihat eksplorasi sebagai nilai lain yang ditawarkan developer untuk menjual game RPG mereka. Biasanya game open-world yang mengadopsi ciri khas seperti ini mengutamakan pengalaman pemain yang menjelajah ke area baru untuk menyelesaikan konflik atau memang diberikan misi.
Game berbasis eksplorasi ini tentu menitikberatkan pada diversitas terrain yang banyak. Dengan gameplay yang berbeda di tiap wilayah menjadikannya selalu fresh untuk dinikmati. Lalu apa yang membuatnya tetap menarik, tentu saja side quest di poin berikutnya.
5. Side Quest
Salah satu yang membuat game RPG dikenal juga sebagai game yang padat akan konten tentu adalah soal side quest. Seperti yang kita tahu, game RPG tentu tidak hanya berisi quest utama yang menjadi basis jalan ceritanya, tapi hadirnya side quest juga membantu player untuk mengenal lebih jauh pada dunianya.
Gamer biasanya diberikan quest yang sedikit banyak berisikan lore dimana cuplikan tersebut tidak masuk dalam narasi utama game. Hingga player pun merasa perlu memainkan misi sampingan tersebut dan menjadi salah satu cara developer untuk menambah durasi permainan dalam game RPG.
6. Mulai dari Bantu Cari Kucing Hingga Melawan Dewa
Menulis cerita yang baik tentu diawali dengan pembuka dimana kita dikenalkan dengan karakter, kota, dan narasi secara garis besarnya. Barulah disusul dengan konflik yang lebih mendalam dan diakhiri dengan klimaks yang megah.
Setidaknya formula menulis cerita yang progresif dan ‘main aman’ banyak diterapkan oleh developer game RPG terutama game JRPG. Maka jangan heran jika kita sering melihat progres cerita yang dimulai dari menyelamatkan kucing dan berakhir dengan melawan boss dewa pencipta semesta (atau melawan developer seperti pada game NieR Automata).
Walau terkesan klise, tapi perkembangan cerita seperti ini sudah menjadi hal lumrah yang bisa kalian temukan di game RPG pada umumnya.
7. Item dan Inventory
Ciri-ciri game RPG yang bisa kalian temui adalah soal inventory atau semacam tas yang bertugas untuk menyimpan barang dan benda yang kalian temukan di sepanjang perjalanan.
Apabila game tersebut menitikberatkan pada eksplorasi, tentu collectibles adalah sebuah hal yang wajib ada. Mulai dari drop musuh, item healing, equipment, senjata, skill, hingga sampah yang bisa kalian jual di kota.
Semua itu tentu butuh sebuah mekanisme untuk menyimpannya. Disinilah peran inventori untuk menyimpan seluruh barang yang akan kalian bawa. Kapasitasnya pun bervariasi dan ada yang memaksa player untuk lebih kreatif dalam manajemen ruang, atau ada yang memberikan ruang lebih lapang.
8. Progress, Atribut, dan Skill
Game RPG tentu tidak jauh-jauh dari sistem leveling atau minimal yang mirip seperti itu. Maka dari itu harus ada sebuah sistem untuk memberikan semacam progres karakter. Biasanya developer menetapkan sejenis sistem skill dan atribut seperti status.
Dengan semakin naik level maka status atau atribut karakter tersebut akan semakin baik. Karakter juga jadi bisa mempelajari skill baru atau mendapatkan buff spesial misalnya. Jadi, sistem progres seperti ini memang paling mudah diimplementasikan pada game RPG.
Tinggal developer mencari cara kreatif untuk memasukkan hal yang unik pada sistem yang sudah ada ini.
9. Jurnal dan Peta
Sesuai yang kita bahas tadi, jika game RPG lebih fokus pada perkembangan karakter, biasanya game ini memberikan fitur semacam jurnal untuk melihat perkembangan karakter tersebut atau anggota party.
Jurnal ini bisa saja berisi skill karakter yang sudah dipelajari, atau equipment yang bisa didapatkan. Bisa juga berisikan lore musuh yang sudah dilawan dan tempat yang sudah dikunjungi.
Jurnal biasanya juga didampingi dengan peta. Dimana fitur ini juga jadi ciri khas game RPG sejak dulu. Tidak sedikit juga game yang memberikan fitur fast travel lewat peta atau menambahkan berbagai marka untuk mencari material dan quest. Jadi hadirnya peta sudah jadi staple atau ciri khas RPG sejak lama.
10. Konsekuensi atas Pilihan
Tidak ada yang lebih mencerminkan kata Role-Playing dari kebebasan menentukan pilihan. Game RPG yang bagus biasanya memberikan outcome atau hasil berbeda jika kita mengambil keputusan berbeda. Dan tidak jarang pula hasil akhirnya bisa diluar perkiraan dan player harus menerima konsekuensi dari pilihan yang mereka ambil.
Developer bisa memasukkan plot twist pada pilihan untuk mengubah jalan cerita agar lebih menarik. Pilihan player yang terasa tidak signifikan kadang juga bisa dijadikan semacam butterfly effect, yang mana akan berdampak besar kedepannya terhadap jalan cerita atau nasib karakter lainnya. Elemen tidak terprediksi inilah yang jadi poin kuat gamer memainkan genre game ini.
Itulah beberapa ciri khas dari game RPG yang sering kalian temui di hampir semua video game yang menawarkan genre tersebut. Apakah kalian pernah melihat game RPG unik yang memasukkan unsur lain pada game mereka? Beri tahu di kolom komentar ya, brott.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Game RPG atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author.