Jakarta (ANTARA) – Perusahaan jaringan telekomunikasi Cisco melalui riset terbaru mereka memperkirakan pendapatan operator seluler di Indonesia akan tumbuh ketika mengadopsi jaringan 5G, salah satunya melalui game online.
"5G akan potensial untuk menambah pendapatan dan mendapatkan pelanggan baru," kata managing Director ASEAN, Service Provider Cisco, Dharmesh Malhotra, saat paparan di Jakarta, Senin.
Cisco dan perusahaan konsultan manajemen A.T Kearney mengadakan riset soal 5G di negara-negara Asia Tenggara berjudul "5G in ASEAN: Reigniting growth in enterprise and consumer markets", mereka memprediksi adopsi teknologi 5G akan berasal dari konsumen prioritas dan perangkat yang mumpuni.
Jumlah langganan data internet akan meningkat seiring dengan harga perangkat seluler yang semakin terjangkau.
Cisco memperkirakan pendapatan operator seluler ketika menyediakan jaringan 5G untuk pelanggan, baik konsumen maupun perusahaan, secara keseluruhan akan meningkat 9 hingga 12 persen pada 2025.
Salah satu sumber kenaikan pendapatan operator seluler dengan jaringan 5G berasal dari cloud gaming.
"Cloud gaming sangat populer di Indonesia," kata Dharmesh.
5G menawarkan latensi rendah sehingga pengalaman bermain akan terasa nyata, misalnya, interaksi dengan pemain yang berada di negara lain akan terasa lebih realistis.
Pendapatan operator seluler dari 5G juga bertambah dari segmen 5G untuk konsumen karena pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik dengan jaringan generasi baru tersebut.
Jaringan 5G menawarkan kecepatan yang jauh lebih besar dibandingkan 4G, hingga 50 kali lebih cepat dan 20 kali lebih responsif berkat bandwidth yang lebih besar dan latensi yang lebih rendah.
Baca juga: 5G bakal tingkatkan pendapatan operator hingga 1,8 miliar dolar
Baca juga: Malaysia uji coba 5G mulai Oktober 2019
Baca juga: Menkominfo: 5G belum mendesak untuk Indonesia