Malam tadi, Indonesia boleh kembali berbangga setelah wakil Indonesia bisa meraih kembali piala tunggal putra di All England 2024. Jonatan Chirstie menorehkan sejarah bulu tangkis nusantara setelah memenangi pertandingan final melawan rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting. Kemenangan ini dianggap lebih spesial karena Indonesia sudah tidak masuk jadwal pemenang All England di nomor tunggal putra setelah 30 tahun lamanya.
Munculnya dua pemain Indonesia di final All England semalam, persis terjadi saat kejuaraan yang sama di tahun 1994. Saat itu, kemenangan Hariyanto Arbi atas Ardy Bernardus Wiranata menjadi kemenangan tunggal putra terakhir bagi Indonesia.
Nama Indonesia di All England 2024 tidak hanya diangkat oleh Jonathan Chirstie saja. Selain Antony Sinisuka Ginting yang otomatis menduduki podium kedua, Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga naik podium usai mengalahkan pasangan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 21-16, 21-16.
Kemenangan Fajar/Rian semakin menambah daftar panjang prestasi ganda putra Indonesia usai prestasinya yang tertoreh di tahun 2023 lalu. Keduanya seolah menjadi harapan baru setelah kehadiran pendahulu mereka yang berhasil mengangkat nama Indonesia yang memenagi kejuaraan yang sama. Dalam jangka waktu tujuh tahun, ada tiga nama ganda putra yang telah memenangi 5 kejuaraan sebelumnya yaitu Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon pada 2017 dan 2018, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan pada 2019, serta Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana pada 2022.
“Torehan all Indonesian final di tunggal putra tentunya menambah motivasi kami di laga tadi. Kami mau juga mempersembahkan gelar All England untuk Indonesia. Jadi besok kami mau berusaha maksimal,” kata Rian dalam pesan singkat yang diterima detikSport.
Seperti diulas oleh detikSport, Sebab, dalam kesempatan-kesempatan sebelumnya Indonesia tidak memperlihatkan performa yang cukup baik untuk dibanggakan.
“Dua gelar juara dan satu runner-up dari tim bulutangkis Indonesia di ajang bulutangkis All England 2024. Pencapaian yang baik untuk menatap turnamen-turnamen penting di depan,” tulis unggahan PBSI di akun Instagram @badminton.ina. seperti tertulis dalam detikSport, Senin (18/8).
Benarkah kemenangan ini merupakan hasil jerih payah skuad tim Indonesia usai performa yang kurang memuaskan sebelumnya? Bagaimana kemenangan ini menjadi titik tolak PBSI dalam memperbaiki strategi pendidikan para atletnya? Menghadirkan juara All England 1994, Hariyanto Arbi, Saksikan ulasan lengkapnya di detik Sore hari ini edisi Senin (18/3).
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30 – 18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(vys/vys)