Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mendapat apresiasi atas perjuangannya dalam menaikkan pamor Indonesia di bidang olahraga. Hal ini dibuktikan dengan capaian prestasi Kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.
Kontingen Indonesia berada di posisi 3 dengan raihan 83 emas, 69 perak, 97 perunggu di klasemen sementara hingga pukul 15.40 WIB pada Selasa (16/05) sore. Hasil ini masih berpotensi bertambah karena Indonesia masih menyisakan beberapa pertandingan, termasuk final sepak bola kontra Thailand.
Berapa pun tambahan medali, Kontingen Indonesia telah memenuhi target medali yang diberikan Presiden RI Joko Widodo. Atas capaian tersebut, Raja Sapta juga mendapat apresiasi dari Presiden.
Juristo, pengamat hukum, menilai dalam masa perjuangan Raja Sapta di Kamboja justru banyak pihak yang ingin menjatuhkan nama baiknya. Padahal, Juristo menilai Raja Sapta sudah berjuang mengharumkan nama bangsa di dunia Internasional.
Baca juga: Harapan Menpora Dito Soal Sosok Ketum KOI Periode Mendatang |
Bagi Juristo, Raja Sapta merupakan sosok yang telah memperjuangkan Merah Putih di kancah dunia. Prestasi Kontingen Indonesia di SEA Games 2023 juga diraih dalam kiprahnya di bidang olahraga. Ini tentu bertolak belakang dengan apa yang disampaikan pihak-pihan yang ingin menjatuhkan namanya.
“Raja Sapta Okto itu sudah berjuang untuk bangsa dan negara. Sedangkan LQ Indonesia Law Firm apa yang sudah diberikan untuk negara ini? Jadi tudingan itu salah alamat. Saya sampaikan janganlah berselancar di atas keringat olahraga Indonesia. Tak perlu numpang tenar!,” kata Juristo.
Ia menilai LQ Indonesia Law Firm hanya ingin panjat sosial dan mendompleng dengan memanfaatkan moment keberhasilan Raja Sapta dalam mengantarkan Kontingen Indonesia di SEA Games Kamboja.
“Saya sebagai saksi hidup menemani kiprah RSO di kamboja dari tgl 5 Mei kemarin. Saya bangga Indonesia memiliki pemimpin seperti RSO ini. Ia sosok yang mau memajukan nama bangsa kita,” kata Juristo.