Cilacap mendapat kehormatan menggelar ajang balap motor offroad akhir pekan ini. Bakal ada 26 pebalap asing turun.
Ajang balap offroad motor itu bertajuk Hiu Selatan Adventure Trail 2023, yang dihelat Jumat (16/3)-Minggu (18/6), di Lapangan Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah. Ini jadi kali kedua Cilacap jadi tuan rumah event serupa setelah tahun lalu.
Ajang ini mengusung tema “Road to World Enduro Super Series (WESS) 2023”, karena jadi pengecekan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah ajang balap tersebut. World Enduro Super Series merupakan kejuaraan sepeda motor offroad yang dimulai pada 2018.
Sukses pada debutnya, WESS kemudian diresmikan FIM sebagai Kejuaraan Dunia yang berlanjut menjadi FIM Hard Enduro pada 2021.
Akan ada tujuh kelas yang dipertandingkan di Cilacap nanti, yakni women, junior (maksimal 16 tahun), usia 40+, usia 45+, sleep engine, FFA lokal, dan special engine.
Untuk para peserta diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 peserta dari 17 negara berbeda, seperti Italia, Malaysia, Thailand, Jerman, Spanyol. Nantinya 26 pebalap asing akan tampil di kelas special engine yang diikuti 200 pebalap.
Baca juga: Wawas Argo Enduro: Balapan Sambil Donasi untuk Korban Gempa Cianjur |
Ajang ini menyiapkan dua opsi bagi peserta. Untuk yang mendaftar kategori Private, start dan finis di Lapangan Jambursari. Sementara Reguler, pembalap memulai dan menuntaskan lomba di Gunung Randu.
Selain itu, akan ada kompetisi Raja Tanjakan dengan beberapa kategori yang memperebutkan beragam hadiah berupa uang tunai dan barang-barang, seperti sepeda, kulkas, motor, mobil, mesin cuci serta mini motocross.
Director Hiu Selatan, Edy Cahyadi, menyebut ajang ini diharapkan bisa jadi bukti bahwa Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah WESS, ajang balap motor offrod yang dibikin oleh Federasi Motor Internasional (FIM). Edy memastikan venue asudah siap dan hampir semua peserta balapan tiba di Cilacap, Kamis (15/6).
“Dari tahun lalu kita sudah ada obrolan (jadi Tuan Rumah WESS). Tahun ini, diberi syarat, kita akan coba melakukan ini, kebetulan semua (stakeholder) hadir,” ujar Edy dalam acara jumpa pers di Sofia The Gunawarman, Kamis (15/6/2023) siang WIB.
“CEO WESS (Ricardo Mitterer) juga akan datang besok, jadi mereka menilai apakah kita sudah siap atau belum (jadi tuan rumah). Jadi seluruh acara Hiu Selatan ini, seluruh aspek dari hulu sampai hilir Insya Allah mendapatkan hal yang positif. Persiapan kami sampai hari ini semua sudah 100 persen,” sambungnya.
Ajang Hiu Selatan ini masih dikategorikan sebagai eksebisi, sehingga para peserta belum akan mendapatkan poin. Maka dari itu Indonesia serius mempersiapkan event test ini agar bisa ditunjuk menjadi tuan rumah untuk event utama.
Apalagi persyaratan yang diajukan FIM tidak mudah untuk menjadi tuan rumah WES, salah satunya adalah aspek kebersihan. Untuk itulah panitia akan menyiapkan tim sapu bersih agar venue tetap aman dari sampah yang berserakan.
“Kami akan mengutamakan soal kebersihan, karena ini adalah syarat yang mudah tapi sulit untuk dilakukan, agar Indonesia bisa jadi tuan rumah WESS. Kami ingin nantinya CEO WESS puas dengan kerja panitia dan akhirnya memasukkan Indonesia dalam kalender tahun depan,” papar Edy.
“Lokasi venue nanti seperti mangkok, jadi para penonton melihat dari atas, sementara pebalap di bawah. Ciri khusus kita ada tanjakan, karena WESS mengharapkan Indonesia bisa memberikan warna yang baru buat balapan di WESS, karena selama ini prolognya dari batu, kayu dan ban yang sudah sangat umum dilakukan.”
Salah satu peserta asal Bulgaria, Teodor Smilenov Kabakchiev, antusias untuk mengikuti Hiu Selatan Adventure Trail ini untuk pertama kalinya ini. Sebab animo penonton begitu tinggi.
“Pertama kali di Cilacap, kami datang tanpa ekspektasi. Kami akan lihat apa yang terjadi. Saya menonton Youtube (acara ini), jumlah pembalap yang ikut sangat gila, sekitar 4000-5000, di luar nalar,” ujar Teodor.
Baca juga: Bamsoet Ungkap Capaian IMI Gelar Kejurnas Olahraga Mobil-Motor di 2022 |