Semakin kemari, sistem eksplorasi di Genshin Impact mulai banyak variasi. Yang semula masih menggunakan sistem gliding untuk terbang ke sana kemari, sudah ditambah dengan adanya sistem mengendarai perahu di Inazuma, sistem Four-Sigil di Sumeru yang bikin pemain berasa Spider-Man, dan eksplorasi bawah laut di Fontaine menjadi paling baru dan yang paling disenangi pemain.
Dengan bervariatifnya sistem eksplorasi di game open-world yang satu ini, maka tak usah heran apabila pemain pun mengharapkan update Natlan nanti akan menyuguhkan sistem eksplorasi yang tak kalah seru pula.
Leak Mount System Genshin Impact
Sebuah bocoran informasi datang dari seorang leaker bernama Uncle Teyvat. Menurut informasinya, progress pengembangan region Natlan saat ini sudah di tahap akhir dan akan selesai tak lama lagi. Selain itu, dia juga beri petunjuk akan adanya sistem mount di Genshin Impact?
Rumor ini juga didukung dengan cerita beberapa karakter di Genshin Impact seperti Bennett dan NPC lainnya juga oleh beberapa set artifact mengenai keberadaan daerah bernama “Mare Jivari”. Mare Jivari disebut-sebut sebagai daerah tanpa angin yang sulit dilewati oleh para petualang. Dipercaya sebagai daerah perbatasan antara Sumeru dan Natlan.
Belum diketahui apakah sistem mount Genshin Impact ini akan sungguhan terbuka di update Natlan mendatang, atau apakah pemain bisa menggunakan sistem ini di luar region Natlan? Masih belum dapat diketahui.
Akan tetapi, tampaknya Genshin Impact mulai perkenalkan naga-nagaan sebagai makhluk yang berperan tinggi dalam kisah yang disuguhkan. Mengingat mereka sudah memperkenalkan Neuvillette sebagai salah satu Seven Sovere…
Read moreIndonesia Drift Series (IDS) 2024 baru saja menuntaskan putaran kelima. Dua pebalap Seven Speed Motorsport Al Ghazali dan Umbu Gillberth naik podium.
Putaran kelima IDS 2024 digelar di Sirkuit ICE BSD, Tangerang, 5-6 Oktober. Total ada 64 peserta yang terbagi ke lima kelas, yakni New Gen, WDC AM, WDC Pro AM, Pro 2, dan Pro.
Seperti biasa, Seven Speed Motorsport menurunkan tiga drifter andalannya, yakni Davin Augusta dan Umbu Gillberth di kelas Pro, Al Ghazali di kelas New Gen.
Nasib berbeda dialami ketiganya. Davin harus terhenti di Babak 16 Besar karena kerusakan power steering mobilnya, sementara Umbu dan Al melaju sampai final.
Pada babak final, Umbu menghadapi Ziko Harnadi dari Garasi Drift. Setelah melakoni duel sengit, Umbu harus puas finis kedua di kelas Pro.
Sementara itu, Al bersaing dengan Farrel Rafalyno, anak dari Youtuber Fitra Eri, di babak final New Gen. Al harus mengakui keunggulan Farrel.
Meski gagal jadi juara, Umbu dan Al tetap puas dengan pencapaian mereka di putaran kelima. Apalagi Al yang tidak punya banyak waktu latihan karena harus berbagi jadwal dengan perannya sebagai aktor dan DJ.
“Senang dengan pencapaian hari ini, walaupun boleh di bilang hampir tidak ada latihan menjelang event IDS Round 5 ini,” ujar Al Ghazali seperti dikutip dalam rilis kepada detikSport.
Baca juga: Umbu Bawa Seven Speed Motorsport Menangi Round 3 Indonesia Drift Series |
Umbu juga senang bisa finis podium mengingat mobilnya baru selesai di-setup lagi sehari jelang putaran kelima.
“Sangat Bersyukur dan tidak menyangka bisa podium 2 karena mobil yang di gunakan baru saja selesai di refresh pada saa…
Read moreLuca Marini mewujudkan mimpi usai bergabung dengan Honda. Marini membandingkan Honda seperti klub raksasa sepakbola Spanyol: Real Madrid dan Barcelona.
Pebalap Italia itu menghabiskan tiga tahun bersama VR46 sebelum hijrah ke pabrikan Jepang itu. Marini akan menggantikan Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali.
Baca juga: Quartararo Maunya Juara Dunia, tapi Akan Puas jika Bisa Finis 4 Besar |
Tantangan besar dihadapkan pada Marini karena Honda cenderung menurun sejak Marquez cedera berat di 2020. Tim Sayap Emas itu hanya mampu memenangi tiga balapan dalam empat tahun, yang seluruhnya dipersembahkan pebalap Spanyol itu.
Alhasil tidak sedikit yang meragukan keputusan Luca Marini. Selain karena kesulitan Honda, Marini dinilai akan kurang maksimal di atas motor RC231V berkaitan dengan posturnya. Pebalap berusia 26 tahun ini percaya keputusan sudah benar sembari mengingatkan Honda agar mengembangkan motor setahap demi setahap.
“Kurasa aku adalah pebalap yang tepat untuk Honda sekarang, dan aku juga mengira, menurutku, Honda adalah tim yang ideal karena ini adalah sebuah mimpi,” sahut adik legenda MotoGP Valentino Rossi itu.
Baca juga: Bos Pramac: Jorge Martin Bisa Saja ke Honda di 2025 |
“Rasanya seperti bermain untuk Real Madrid atau Barcelona. Kurasa saat ini, kami hanya bisa meningkat. Kami harus sabar dan memberi kami waktu. Kami tidak usah buru-buru,” lanjut dia dilansir Crash.
“MotoGP itu olahraga yang sangat rumit dengan …
Read moreTim bulutangkis Indonesia meraih dua gelar di ajang All England 2024. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berharap prestasi itu lanjut ke Olimpiade 2024.
Jonatan Christie menjadi kampiun di nomor tunggal putra All England 2024. Dalam final di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3/2024), dia mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di babak final.
Di nomor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi juaranya. Fajar/Rian menumbangkan Aaron Chia/Soh wooi yik untuk mempertahankan gelar juara yang didapat pada tahun lalu.
Baca juga: Fajar/Rian di All England: Datang Tak Diunggulkan, Pulang Jadi Juara |
Para pelatih mendapatkan pujian atas prestasi di All England 2024. Apalagi, dalam dua tur Eropa sebelumnya, Indonesia tanpa gelar. Sanjungan itu diucapkan oleh Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, M. Fadil Imran.
“Pencapaian hari ini tidak lepas dari ketekunan para pelatih dan ofisial, terutama bagaimana para pelatih menggugah para atlet untuk melawan keraguan dalam diri sendiri. Apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelatih dan ofisial,” kata Fadil dalam rilis yang diterima detikSport.
“Dari All England, Orleans , dan Vietnam sudah terbaca PR kita. Kita harus memperbaiki aspek non-teknis dan serius dalam pengembangan lebih lanjut di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran,” kata dia menambahkan.
Baca juga: RI Juara All England 2024, Titik Tolak atau Anomali Belaka? |